If you do not help your Prophet, (it does not matter): Allah did help him before when the disbelievers forced him to go away from his home, and he was but the second of two: when the two were in the cave; when he was saying to his Companion, “Be not distressed: indeed Allah is with us.” Then Allah sent down peace of mind to him from Himself, and helped him with the forces you did not see, and made the word of the disbelievers abased. And Allah’s Word is always supreme, for Allah is All-Mighty, All-Wise. Q.S 9:40
“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Q.S 9:40
Ayat ini termasuk yang berkesan dihati (sama beberapa ayat setelahnya sebenernya). Walau ga setiap hari dibaca ketika sholat, anehnya ga lupa2 sama ayat ini. Selain karena memang artinya yang mendalam, alasannya karena ada kisah ku dengan seseorang, tentang ayat ini.
Waktu itu aku punya seorang guru atau musyrifah atau pendamping atau apapun itu namanya, di sebuah grup diskusi rutin (Islami). Suatu hari diskusi kami libur dan diganti tugas oleh Mba nya. Kami diminta mengikuti kajian di suatu tempat (bukan kajian mencurigakan atau semacamnya, ini memang aku nya aja yang lupa). Entah apa alasannya, saat itu aku malas untuk hadir. Ketika Mba ku ini tau kalau aku bolos dan tanpa alasan yang jelas, aku dihukum dengan menghafal beberapa ayat, harusnya sih Q.S At Taubat ayat 41. Dulu kesel sih karena dapat hukuman, padahal baru sekali bolos, sedangkan temen segrup yg sering bolos ga dihukum.
Eh, Qadarullah, salah inget malah yg dihafal ayat 40. Tapi sama sekali ga nyesel, dan malah suka banget sama ayat ini. Hampir setiap baca ayat ini, susah nahan air mata, entah itu memang suasana hati lagi melankolis atau nggak. Terutama kalimat “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”.
Yang bikin tambah berkesan lagi tentang ayat ini bagi ku adalah karena Mba yang mempertemukan ku dengan ayat ini, belakangan baru ku tahu kalau selama mendampingi kami, tengah berjuang melawan penyakit nya. Walau kini kita tak bisa berjumpa lagi, semoga bisa berjumpa di syurga Nya kelak ya Mba Nisa.